Wednesday 2 May 2012

Routing

Routing

Sebelum kita memperajari tentang routing ada baiknya kita mengetahui alat yang di gunakan dalam proses routing tersebut.

Alat apa yang digunakan dalam proses Routing ?

Router adalah alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda . Pada dasarnya router adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang bekerja di network layer pada lapisan OSI. Pada router terdapat routing table yaitu tabel yang berisi alamat-alamat jaringan yang dibutuhkan untuk menentukan tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan.
Router sendiri terdiri dari dua macam yaitu buatan dari vendor dan memanfaatkan komputer yang kita miliki dirumah untuk dijadikan router.

Apa itu Routing ?

Routing
 adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket melalui perangkat router. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path). Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya hingga sampai ke tujuan.
Untuk dapat me"routing" segala sesuatu, Router, atau segala sesuatu yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :

~ Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
~ Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan  memberikan jalur sampai ke tujuan.
~ Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
~ Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
~ Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering terjadi. 

Secara umum terdapat 3 jenis routing :
  • Directly Routing, paket dikirimkan dari satu router ke router lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui gateway.
     
  • Dynamic Routing, Routing ini menggunakan protokol routing yang dapat menentukan sendiri route berdasarkan situasi dan kondisi setiap saat. Dynamic routing cocok digunakan untuk network yang memiliki banyak rute/jalur.
  • Static Routing, Routing ini memerlukan campur tangan network administrator dalam penentuan route. Static routing cocok untuk kondisi network yang hanya memiliki sebuah rute/jalur.
Ok. biar nggak bingung langsung aja ni gua kasih contoh simulasi 3 jenis routing di atas (packet tracer)
  • Direcly Routing

     Gambar Topologi




    Ok, First buat jaringan di atas dengan packet tracer
    Next, liat warna pada port router. warna merah ?? itu artinya pro tsb shutdown(koid). trus ?? ya lo nyalain dong... caranya ?? nih gua kasih commandnya. 

    Pada R1
    R1>enable
    R1#configure terminal
    R1(config)#interface FastEthernet 0/0
    R1(config-if)#no shutdown
    R1(config-if)#interface Serial 0/0/0
    R1(config-if)#no shutdown
    R1(config-if)#endUlangin cara di atas pada R2

    Next, kita cek koneksi.
    PC1 pasti bisa ping ke R1
    PC2 pasti bisa ping ke R2
    Nah kalo dari PC1 ping ke PC2 mau nggak ??
    ok kita tes aja...


    Looks like it's failed....
    Kesimpulannya metode Directly Routing hanya bisa di berfungsi jika jaringan yang digunakan sama (satu).
  • Dynamic Routing

    Gambar Topologi 



    First, Buat Jaringan berdasarkan topologi di atas
    Next, Configurasi RIP pada R3 dan R4

    ~Setting RIP R3
    R2>enable
    R2#configure terminal
    R2(config)#router RIP
    R2(config-router)#network 192.168.2.0
    R2(config-router)#network 192.168.3.0
    R2(config-router)#network 192.168.7.0
    R2(config-router)#end

    ~Setting RIP R4
    R4>enable
    R4#configure terminal
    R4(config)#router RIP
    R4(config-router)#network 192.168.5.0
    R4(config-router)#network 192.168.6.0
    R4(config-router)#network 192.168.7.0
    R4(config-router)#end


    Agar R2 bisa mencapai jaringan R1 maka di perlukan adanya Static Route

    ~Setting Static Route pada R2
    R2>enable
    R2#configure terminal
    R2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
    R2(config)#end

    Cek ping dari R3 ke PC1
  • Static Routing

    Gambar Topologi
     

    Pertama, Setting Static Route pada R3

    R3>enable
    R3#configure terminal
    R3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.3.1
    R3(config)#end

    test ping dari R3 ke PC1


    gagal ya, itu karena tidak ada route pada R1 untuk sampai ke R3
    untuk itu kita konfigurasi lagi R1 agar bisa sampai ke R3

    R1>enable
    R1#configure terminal
    R1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/1
    R1(config)#end

    cek ping lagi dari R3 ke PC1

    masih gagal juga :( , ternyata masih tidak ada route pada R2 untuk sampai ke jaringan R1 jadi setting lagi R2nya.

    R2>enable
    R2#configure terminal
    R2(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 FastEthernet 0/0
    R2(config)#end

    cek sekali lagi, ping R3 ke PC1


    kali ini berhasil kan.
    itu karena jalur route dari R3 ke PC1 telah di atur menjadi Static routing.